Kamis, 12 April 2012

Sebuah Pertemuan


by: Zie Sank Pemimpi
Kutatap mega indah sore ini
Ku coba lukis dalam benak diri
Adakah yg bisa ikut menemani
Kegelisahanku yg tak pernah terakhiri
Saat rembulan itu terbawa sepinya malam
Ku melihat dua mata yg terlihat indah
Dibalik dinginnya angin hitam
Membawaku dalam suasana gundah
Suara Tuhan pun menemaniku dalam kegelisahan
Yang hanya mampu menatap dengan kekaguman
Mata cantik nan indah dibawah rembulan
Meskipun dalam hati menyimpan sejuta pertanyaan
Perasaan yang kurasakan kini
Tak sejalan dengan apa yg kufikiran
Terhanyut oleh banyak emosi
Dan bergelut dengan sebuah pertanyaan
Hatiku terpacu dan terus terpacu
Seolah nafas ini sedang diburu
Jantung berdetak tak menentu
Melihat dia kini ada didepanku......
Aq kehilangan percaya diri
Tubuh ku pun enggan tuk bergerak
Kaki ini serasa beku dan kaku
Dan mulut pun membisu
Aq coba untuk tetap berdiri
Mencoba untuk melawan terpaan emosi
Karena ku tau ku takkan bisa lari
Karena telah terpaut di satu sisi
Pesan singkat lewat sebuah kata
Yang kurangkai dengan penuh tanya
Diselimuti suasana penuh hampa
Dinginnya malam aku bersamanya
Malam yang mendebarkan itu kini tlah pergi
Seiring fajar yang tak sanggup lagi bersembunyi
Kusimpan rekaman indah itu dalam balutan mimpi
Dan terus ku putar dan tak ingin berhenti
Pagi berganti pagi
Dan sang surya kian merajai hari
Mulai membuatku gelisah lagi
Sepasang mata dan raut wajah itu sudah tak pernah nampak  lagi
Malaikat malam itu telah hilang
Membawa banyak pertanyaan yang tak terjawabkan
 Sang surya pagi ini beri aku sedikit kekuatan
Untuk tetap berdiri sampai dia datang kembali
Waktu berjalan perlahan
Dan banyak sudah yang terlupakan
Namun, rekaman malam indah itu
Akan selalu ku putar menjelang tidurku
Sampai Tuhan mempertemukan dia padaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar